Senin, 16 April 2012

Chapter 5 : the meeting


       Laki-laki itu bernama lucas. Seorang pria yang selama kurang dari 3 tahun menghiasi kehidupan Karma. Ya, mereka dulu adalah sepasang kekasih. Tak ada yang aneh waktu itu, Lucas bilang, mau ke luar kota untuk kerjaan kantor. Paling lama seminggu. Dan mereka pun berpisah di bandara. Untuk pertama kalinya Karma melepas Lucas sendirian pergi. Biasanya dia selalu menemani Lucas kemana pun dia pergi, namun kala itu, Lucas bilang ingin pergi sendiri. Karma berat melepas Lucas, namun akhirnya dia mengerti juga. Less is more, sometime, begitu pikir Karma.
     
      Seminggu berlalu, seharusnya Lucas kembali ke apartemen tepat jam !! malam. Karma sudah memperhitungkannya. Namun, hingga pagi menjelang, Lucas tidak pernah datang. Dan hari-hari berikutnya. Tidak ada kabar yang pasti, handphone mati, bahkan keluarganya pun tidak tahu. Lucas seakan hilang di telan bumi. Karma berusaha mencari namun gagal. Tidak ada yang tahu dimana keberadaan Lucas. Seharusnya dia melaporkan Lucas sebagai orang hilang ke kepolisian, tapi dia urungkan niatnya. Apa yang mau dia katakan kepada mereka? Bahwa dia dan orang yang hilang itu sebagai sepasang kekasih? Hanya akan menjadi lelucon konyol saja. Semenjak itu, karma hanya berpikir mungkin Lucas bertemu seseorang yang lebih baik darinya. Tentu, banyak yang lebih baik darinya. Dan Lucas pun memang sangat menarik. Kulitnya yang putih bersih, tinggi semampai, hidung yang lancung layaknya hasil operasi plastik. Dan jangan lupakan bulu halisnya yang tebal dan terbentuk sempurna serta matanya yang tajam bak mata elang. Siapa pun akan meleleh jika melihat paras sempurna itu.

***    

  ‘’Jadi apa yang akan kita lakukan paman?’’ tanya seorang pria muda kepada seorang pria setengah baya di hadapannya. Mereka tengah menikmati purnama di balkon hotel di lantai 12 sambil menegak whisky.
      ‘’Kita harus kembali kesana, nak. Namun kita perlu kotak itu untuk menuju kesana. Paman rasa, mereka akan datang kesini. Kamu harus siap melawan mereka,’’ ujar pria yang di panggil paman itu.
      ‘’jadi, satu-satunya cara hanya dengan menggunakan kotak teleportasi itu? Lalu bagaimana paman bisa kemari tanpa kotak itu?’’ tanya pria muda itu lagi.
      ‘’paman hanya menggunakannya, tidak membawanya. Jika paman membawanya, ratu akan curiga. Menurut informasi terakhir yang paman dapatkan, Aurora sudah menguasai kerajaan. Dan ini mungkin sudah ditakdirkan, kamu harus kembali kesana dan merebut kembali kerajaan kita,’’ Pria muda itu mengangguk saja.
      ‘’Aku tidak mengerti paman, kenapa aku harus berada disini, kenapa aku harus diasingkan? Aku ingin tahu paman,’’ kata pria muda itu,mendesak.
      ‘’jika waktunya tiba, kamu akan mendapatkan penjelasannya,’’ pria muda itu hanya mengangguk saja. Dia tahu, orang yang di panggil paman nya itu tidak akan memberinya jawaban, seperti pertanyaan yang sama yang dia tanyakan pertama kalinya, 15 tahun yang lalu. Pria muda itu menghela nafasnya. Menatap langit penuh dengan taburan bintang serta cahaya purnama yang menerangi malam.
      ‘’Baast, kita harus berangkat besok pagi, siapkan dirimu. Mungkin kita akan bertemu musuh,’’ kata pria yang di panggil paman. Baast, pria muda di sampingnya hanya mengangguk. Dalam pikirannya dia hanya ingin jawaban yang jelas. Semua di luar nalarnya. Keanehan yang mulai dia rasakan ketika tubuhnya berubah. Paman hanya menjelaskan darimana dia berasal, tapi belum tahu  alasannya kenapa dia dibawa ke bumi.

      Whisky semakin merajai otak. Rasa mabuk semakin menekan pikiran Baast. Dia tidak ingin memikirkan itu, namun seperti ada bisikan yang mempertanyakan dirinya sendiri. Paman hanya memperhatikan Baast dari dalam ruang lalu merebahkan badannya di sofa. Tidur. Sedangkan Baast, menegak whiskynya hingga dia pun tak ingat lagi, apakah dia masih terjaga, atau sudak terlelap. Hanya matahari pagi yang menjawabnya, ketika dia terbangun dan masih berada disana. Baast segera masuk ke dalam, dan menemukan paman sudah bersiap-siap. Mereka pergi menuju bandara.

***
      Bandara Ngurah Rai, pukul 11.45 waktu bali. Baast dan pamannya tiba disana. Mereka lalu pergi menuju sebuah villa di daerah bukit dengan taksi. Ada kegalauan dalam hati Baast. Dia seperti merasa kehilangan dan merasa kembali. Ada sesuatu yang hilang dan ingin dia temukan kembali disini. Mereka tiba di tempat yang dituju, sebuah villa di tepi bukit. Dibangun mengarah samudera Hindia nan luas. Sebuah tempat yang eksotis dan romantis. Baast terkenang akan seseorang yang tak ingin dia lupakan namun harus. Seseorang yang dia cintai.

      Malam menjelang, baast memutuskan untuk keluar dari villa dan mencari makan di luar,sedangkan paman cukup merasa kenyang dengan buah-buahan yang disediakan pemilik villa dalam kulkas. Baast memilih sebuah restoran yang pernah dia kunjungi.  Tempat itu tidak terlalu ramai, hanya sebagian meja terisi oleh turis-turis asing. Baast memilih meja di sudut ruangan, agar dia bisa memperhatikan seantero ruangan. Kenangan masa lalunya muncul. Disinilah dia merayakan hari jadi pertamanya bersama kekasih tercinta. Hanya Tiramisu kecil berlilin tunggal yang dijadikan simbol waktu itu, lalu memesan sebotol red wine Chateu Monlot Capet dari Prancis. Sebuah perayaan kecil nan mewah, berakhir dengan tagihan yang bikin dompet menderita.

      Lamunan Baast dibuyarkan oleh kedatangan pelayan wanita. Baast memperhatikan buku menu lagi,lalu matanya tertuju pada red wine itu, dia memutuskan untuk memesan atu gelas red wine serta Chicken Gordon Bleu sebagai menu makan malamnya. Si pelayan menyebut ulang pesanan Baast lalu Baast mengangguk pelan dan si pelayan pun pergi meninggalkannya setelah itu. Tak berapa lama, red wine pun tiba, Baast menghirup aromanya terlebih dahulu, lalu meneguknya sedikit. Setelah itu dia memperhatikan sekeliling restoran, tertuju pada meja di dekat panggung band dimana dia dulu merayakan hari jadi hubungan dia dengan kekasihnya. Baast merasa terenyuh, dia menikmati red wine nya sambil memperhatikan meja itu. Satu gelas habis, dia memesan lagi, kali ini bersamaan dengan makanannya. Baast belum menyentuh makanannya, dia terlena oleh red wine yang sudah berada di otaknya, membuatnya merasa relax dan ringan. Kadar alkohol yang tidak terlalu keras membuat suasana semakin nyaman, dia tersenyum sendiri. Kini, meja itu di tempati oleh dua orang pria. Baast tersadar lalu memalingkan pandangannya ke arah makanannya. Dia akhirnya menyentuh makanan pesanannya,pisau di kanan, garpu di kiri. Dia mengiris tipis, daging ayam bertaburan keju yang meleleh di atasnya. Menyantapnya pelan-pelan. Ingin pandangannya dia tujukan ke meja itu,namun dia urungkan. Dia habiskan setengah porsi makanannya, menegak habis red winenya, perasaannya semakin galau. Dia membayangkan dirinya berada disana, di meja itu bersama kekasihnya. Seorang wanita,membawa gitar, naik ke panggung, dia duduk di atas sebuah kursi yang sudah di sediakan, menopang gitarnya lalu mulai memainkan sebuah lagi. Ya, Baast ingat sekali lagu itu, Shania Twain ‘’you’re still the one’’, menyegarkan ingatannya kembali pada wajah kekasihnya. Kekasihnya suka dengan lagu itu, dia berniat untuk mendekati panggung, paling tidak duduk di dekat sana agar kenangan itu semakin jelas terasa. Langkahnya agak goyah, pengaruh red wine yang menjajah otak. Setibanya di meja itu dia berhenti di belakang seseorang yang tadi menduduki meja itu.

      ‘’Permisi, bolehkah saya bergabung sebentar disini?’’ kata Baast pada pria yang duduk membelakangi dirinya. Pria satu lagi yang duduk di seberang meja hanya tersenyum,  pria yang membelakanginya berbalik menoleh tapi apa yang terjadi, pria itu terkejut bukan main.

      ‘’LUCAS!!!!’’ seru pria itu yang ternyata adalah Karma dan pria di seberang mejanya adalah Moa.

To be continue....   

Chapter 4 : the queen


      Duduk di atas singgasananya, Ratu Aurora dengan paras cantiknya memandang ke seantero ruangan. Dia sudah memerintahkan seluruh pengawal untuk meninggalkan ruangan dan menguncinya dari dalam. Dia butuh waktu untuk menyendiri. Dan disanalah dia, menikmati kemenangannya menguasai Aventrum dan kerajaan lainnya menyusul,setelah nanti semua kotak Pandora terkumpul. Dia menyilangkan kakinya, lalu menopangkan dagunya ke tangan kirinya yang mengepal,lalu menutup matanya. Tampak bibirnya mengatup lalu dia menggigit bibir bawahnya. Terlihat kepedihan dari raut wajahnya. Sebuah kepedihan yang hanya dia yang merasakannya.
      Dari langit-langit ruang utama kerajaan aventrum, merayap sesuatu yang besar, hitam, dia berjalan perlahan-lahan merayap di dinding ke arah pintu masuk lalu berhenti. Tubuhnya berubah dari sosok mengerikan se ekor tarantula raksasa menjadi paras cantik wanita berambut emas bergelombang sebahu. Dia mengenakan gaun hitam, dadanya membusung,berjalan tegak menghampiri ratu aorora tanpa segan sedikit pun, dia lah Myga sang tarantula.
      ‘’Apa yang sedang kau pikirkan Aurora?’’ tanya Myga ketika jaraknya dengan Aurora hanya sekian meter.
      ‘’Ah...Myga, tidak ada. Aku hanya sedang mengenang seseorang,’’ Aurora membuka matanya.
      ‘’Jangan katakan kau masih berduka akan kematian suamimu...’’ kata Myga sambil berjalan menghampiri Aurora.
      ‘’Bukan...bukan itu. Tua bangka itu pantas mati. Terima kasih. Tanpa bantuanmu, aku tidak akan mampu membunuhnya waktu itu,’’ ucap Aurora, posisi Myga sekarang sangat dekat dengan Aurora. Dia pun mendekatkan bibirnya ke telinga Aurora,lalu berbisik,
      ‘’Ya, dan kita masih punya kesepakatan. Selama itu kamu pegang, aku akan selalu membantumu,’’ lalu tersenyum sinis.
      ‘’Myga....masih banyak yang harus diselesaikan,’’ kata Aurora,sambil mendorong tubuh Myga mundur.
      ‘’Apa itu?’’  tanya Myga heran.
      ‘’Anakku...’’ jawab Aurora,lalu dia berdiri berjalan ke tepi tangga singgasananya,lalu berkata lagi,
      ‘’Anakku dan sebagian putra mahkota lainnya melarikan diri ke dimensi manusia. Mereka membawa kotak Pandora. Sebenarnya aku sudah mengutus orang untuk menangkap mereka dan membawa kembali kotak Pandora itu, tapi aku ragu. Bagaimana pun Regal dan Dip adalah teman Moa sedari kecil. Aku sudah menanamkan racun di otak mereka, namun seiring waktu, racun itu akan hilang pengaruhnya. Jika tidak cepat-cepat, aku yakin mereka akan berbalik melawan kita. Kamu mengerti?’’ Aurora menoleh ke arah Myga.
      ‘’Biar aku yang urus...’’ jawab Myga, tegas.
      ‘’Aku inginkan dia hidup-hidup,’’
      ‘’Kenapa kau inginkan dia hidup-hidup Aurora?’’
      ‘’Lakukan saja tugasmu, maka kesepakatan kita berlaku,’’
      ‘’Baiklah, jika itu mau mu,’’ kemudian Myga mengangkat kedua tangannya di depan dada.
      Cahaya biru keluar dari tangan Myga. Kotak Pandora muncul. Sekejap kemudian myga pun menghilang dari hadapan Aurora.
      Myga, mahluk negeri alloy dari kerajaan Incentrum. Seorang pembunuh berdarah dingin. Dia buronan di kerajaannya karena membunuh adik raja Incentrum. Dia lari dari Incentrum dan bersembunyi di sebuah goa persembunyian,di sebuah pulau yang terlarang. Disana dia ditemukan oleh Aurora. Myga bukanlah mahluk lemah, dan Aurora murka seseorang telah menjamah tempat paling bersejarah baginya. Maka, terjadilah pertarungan disana. Keduanya sangat tangguh, Aurora tak mampu mengalahkan Myga,begitu pula Myga. Hingga akhirnya mereka berhenti bertarung. Dalam kelelahan mereka pun akhirnya berbicara.
      Myga bercerita kenapa dia akhirnya membunuh Vent, adik raja Incentrum. Vent awalnya adalah kekasih  Myga, dan mereka sepakat untuk menikah. Hubungan mereka baik-baik saja sebelum seseorang masuk dalam kehidupan kerajaan Incentrum. Dia adalah Ameri, kupu-kupu hitam. Datang dari luar kerajaan untuk bekerja menjadi pelayan kerajaan. Vent tertarik akan kecantikan Ameri, maka terjadilah perselingkuhan. Myga memergoki mereka sedang beduaan di dalam kamar. Myga pun marah dan mengamuk. Dia bermaksud untuk membunuh Ameri, namun Vent menghadangnya. Tak ayal, Vent terkena racun dari serangan Myga yang mematikan. Semenjak itu lah Myga menjadi buronan lalu memilih pergi ke pulau terlarang agar tak ada yang mengejarnya kesana.
      Aurora pun mengerti akhirnya dan memutuskan untuk tidak memberitahukan keadaan Myga pada dunia luar. Dan Myga bekerja sebagai alat untuk membunuh para petinggi di Aventrum yang mulai curiga pada Aurora. Pulau terlarang itu pun sebenarnya adalah tempat tinggal seseorang yang sangat berarti bagi Aurora. Maka dari itu dia selalu menyelinap pergi dari Aventrum untuk pergi kesana.
***
        Negeri Alloy pulau terlarang jauh di dalam goa  nan panas membara, seorang perempuan tengah menidurkan anaknya yang masih kecil. Dia merasa cemas, anak kecil itu terlelap dalam tidurnya, lalu dia terbangun oleh suara rebut. Sang ibu dilihatnya terikat jaring berwarna emas. Dari arah laur goa dia melihat banyak orang-orang, menyeret ibunya keluar dari sana. Dia tidak mengerti dan hanya bisa menangis memanggil ibunya. Sang ibu berontak, tubuhnya mengeras, sinar biru menyelimuti tubuhnya, dia membesar, kulitnya berubah bersisik, membentuk sebuah sosok mengerikan, se ekor naga berwarna biru. Jaring itu tidak lagi bisa menahannya. Dia terlepas. Menghempas mereka yang berusaha melawannya dengan ekornya yang besar dan kokoh. Goa itu cukup besar, sang ibu yang sudah berubah menjadi naga biru itu segera melindungi anaknya. Menyemburkan nafasnya ke arah orang-orang yang berusaha menangkapnya. Mereka pun membeku,mematung. Kecuali beberapa orang yang terlihat mengenakan mahkota. Mereka lah raja-raja negeri alloy.

       Delapan raja itu maju dan mengepung naga biru tersebut, dua di depan, dua di samping kiri dan kanan, dan dua lagi terbang sambil menghunuskan senjata masing-masing. Sang naga mengibaskan ekornya, menghantam dua raja di sisi kanannya, dua raja yang di sisi kiri menyerang, sang naga masih sempat menangkis serangan dengan tangannya yang berkuku tajam serta keras. Senjata mereka tak mampu untuk melukai sisik biru sang naga. Dua raja yang terbang pun tak jauh beda, senjata mereka memang mengenai dada sang naga, namun kerasnya sisik sang naga membuat senjata itu tak berarti apa-apa. Mereka meloncat mundur, berkumpul lalu  dari masing-masing kedua tangan mereka keluar cahaya biru. Kotak pandora keluar dari tangan mereka masing-masing. Seketika kedelapan kotask itu berkumpul membentuk sebuah kotak yang lebih besar. Dari kotak itu keluar cahaya biru terang, menghisap semua yang ada di hadapannya,termasuk sang naga. Sang naga berusaha menahan sedotan dari kotak besar itu namun dia gagal, perlahan tubuhnya terbawa, masuk kedalam kotak itu, dia mencemaskan anaknya yang masih memegangi ekornya. Akhirnya dia pun melakukan gerakan pamungkasnya, dia meniupkan nafasnya ke arah anaknya,membuat anaknya membeku terjebak dalam balok es yang dia ciptakan. Setelah selesai, dia melempar balok es berisi anaknya itu keluar dari goa, keluar dari pulau itu, ketengah lautan. Dan gerakan terakhirnya adalah, dian membuka mulutnya, dari dalam mulutnya keluar bola es berwarna biru, semakin lama semakin besar, lalu meledak dan menjadikan se antero ruangan menjadi es. Lalu tubuhnya menghilang di telan kotak besar itu. Ratusan prajurit yang ada di se antero goa beruban menjadi es, lalu pecah dan mencair, tak bersisa. Tinggal para raja saja yang bertahan dan tidak menjadi es, namun mereka pun terluka cukup parah. 

Sabtu, 03 Maret 2012

Blood Test


      Hey,kris nulis lagi. Kris agak kesulitan nulis negh sekarang, ide nya buanyak,tapi klo udah ngadepin lappie,bawaannya males,entah kenapa. Setelah curhat ama temen blogger, ternyata emank ada yg salah ama Kris. Kris malah dengerin musik en nyanyi-nyanyi ga je ketimbang nuangin ide dalam tulisan. Makanya sekarang Kris ubah kebiasaannya,,,ga dengerin musik lagi klo mau nulis hehehe.

     
      Ok ke langsung ke topik ajah.Waktu  kemaren, tepatnya sabtu 18 Februari 2012 Kris menjalani pemeriksaan darah. Sebenernya Kris udah rutin ngikutin ini dari yayasan sejak 2 tahun yang lalu. Tiap 3 bulan darah Kris di ambil dan di periksa apa ada virusnya ato ga,dan jangan salah, yang di periksa adalah kemungkinan adanya virus atau bakteri penyakit menular seksual. Apa aja thu?? Hmmm, IMS (infeksi menular seksual) jenisnya lumayan banyak,kris kasie dua ajah,mungkin teman-teman dah familiar yaitu ghonorhea en shyphilis. 
     
      Question : koq,Kris ikutan tes gituan?? Yups...kris akui,Kris mungkin beresiko terhadap jenis penyakit tersebut karena Kris aktif secara seksual,maksudnya berhubungan seks lah..koitus whatever its named. Meski pun demikian, Kris ga nyaranin teman-teman untuk berprilaku demikian,maafkan Kris untuk hal ini. Dan tes kali ini tidak seperti biasanya,Kris tes HIV.

      
      Dimulai dari teman Kris yang jemput Kris untuk pergi ke klinik, dia seorang relawan di yayasan yang memang bertugas mengantarkan kami ke klinik untuk melakukan tes darah. Sesampainya disana, biasanya Kris hanya ngisi data diri, masuk ruangan dokter, tiduran di ranjang dan sedot darah. Sekarang beda, Kris dimasukan dulu ke ruang konsultasi. Ada seorang konsultan disana menunggu Kris. Kris mulai gugup, entah kenapa tapi Kris merasa takut, ragu dan salah tingkah. Disana,Kris diwawancarai. Persisnya ga demikian,ini hanya se ingat Kris sajah :

Konsultan : Ka
Kris           : Ki

Ka : Adek tau soal HIV?
Ki  :  Eengg.... tau, itu virus yang menyerang sistem imun manusia

Ka : Ya, benar. HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, Dan apa                           yang adek tau tentang  AIDS
Ki  : Orang yg mengidap virus HIV (nyengir kuda)

Ka : Ok (diem bentar)  AIDS itu adalah nama penyakit dari pengidap HIV, jadi orang dengan HIV belum tentu dia AIDS. Begini, HIV menyerang kekebalan tubuh, sel darah putih, maka,penyakit yang sebenarnya ringan seperti flu saja bisa berakibat fatal. Nah,penyakitnya itulah yang disebut AIDS.
Ki  : Oooh....(bengong)

Ka : Sekarang, apa adek tau dimana virus itu berada?
Ki  : ya disemua tempat. Kulit, keringat,air ludah,sperma,cairan vagina,darah....

Ka : Tidak sepenuhnya benar. Virus HIV itu adanya di cairan pre-cum yaitu cairan pelicin sebelum sperma atau di perempuan itu ya cairan pelumas alami,darah,dan ASI. Disebut sperma mengandung virus karena memang akan selalu tercampur didalamnya.
Ki  : Ooh (lagi) jadi klo kita ciuman atau pegangan tangan aja ga ketularan donk...

Ka : Tidak, kecuali seperti ibu menyusui anaknya, ada kontak darah antara penderita dengan lainnya,hubungan sex tidak aman yakni tidak memakai kondom dan jarum suntik yang di pakai bergantian. Nah, sekarang,bolehkah penderita HIV berhubungan seks...
Ki: (Diem......)

Ka :Jawabannya boleh,asal memakai kondom. Apa HIV bisa sembuh?
Ki : (Diem lagi…)

Ka : belum ada obatnya memang,tapi ada obat yang bisa menekan perkembang biakan virus HIV. Dengan pola hidup sehat dan minum obat, pengidap HIV bisa hidup dengan normal.
Ki  : Oooh...(angguk2)

Ka : Nah, jika sesudah tes ini kamu ternyata kena HIV bagaimana?
(DEG!!!? Kris langsung gugup. Kaki Kris dingin, pikiran makin ga karuan. Ya tuhan koq gini sie..Kris kan aman. Tapi...klo ternyata ga,gimana? Klo ternyata Kris ngidap HIV gimana?)

Ka :Gimana?
Ki : (sadar dri lamunan) ya minum obat lah...

Ka: ok, klo gtu, kamu sudah siap untuk tes ini?
Ki: siap......

     
      Selesai sudah konsultasinya,lalu kris digiring ke ruang dokter,dan ada dokter muda disana. Kris duduk di depannya. Pak dokter bertanya-tanya seputar seks, kapan, bagaimana, dengan siapa bla bla bla (ga ditulis spesifik karena ga etis menurut Kris) lalu disedotlah darah Kris,ga banyak en ga sakit juga koq. Lalu Kris disuruh nunggu.

     
      Biasanya,kalo cuman sekedar tes darah buat IMS, sesudah diambil darahnya,kita disuruh pulang karena hasilnya akan dikasie tahu 3-4 hari kemudian. Sekarang kris disuruh nunggu HASILNYA. Ini kaya' nunggu masuk surga ato neraka. Keputusannya akan diketahui sekian menit dari pengambilan darah. Kris cuma bisa diem, takut, ragu, ngeri. Klo hasilnya positif,Kris harus gimana?? Apa Kris kasie tau semuanya,apa Kris diem ajah seperti tidak ada apa-apa, ato bunuh diri....??? Pikiran Kris kacau..kacau sekali. hampir satu jam Kris cuma bisa diem ajah,lemes,pening, putus asa. Sampai akhirnya Kris di panggil lagi ke ruang konsultasi. Disana, konsultan udah nunggu dengan sebuah amplop disana. Ya, amplop hasil tes HIV nya Kris. Konsultan itu bilang, ''ini hasil tes darah kamu, mau ga mau, kamu harus menghadapi kenyataan,'' (Huaaaaa....!!!! Kenyataan pahit negh pastinya) Kris ngangguk ajah, Kris sobek sisi amplop, ngeluarin isinya,memeriksa setiap detil tulisan disana, dan, di bagian kolom akhir....


Anti Hiv      1. Reaktif           2. Non reaktif

dan di bulati tanda bulat pada nomor 2, yang artinya TIDAK TERINFEKSI....


      Kalian tahu apa yang Kris rasakan waktu tau Kris ga terinfeksi??? Lebih dari segalanya. Seakan pintu kehidupan terbuka kembali, Kris bisa tersenyum, lebar. Hampir aja Kris nangis, terima kasih tuhan bisik Kris dalam hati. Dan selesai sudah ketegangan malam minggu kemaren. Tapi bukan berarti Kris bebas melakukan hal-hal yang beresiko, justru Kris harus lebih hati-hati jika memang mau berhubungan. Kris di kasie sekantong full kondom, dan sebisa mungkin setia pada satu pasangan. Ya, klo memang harus berhubungan seks, gunakan selalu kondom atau tunggu sampai nikah nanti dan hanya berhubungan seks dengan yang sah saja. 

     
      Dari pengalaman ini,Kris sadari bahwa siapa pun bisa terinfeksi HIV, entah itu anak bayi, orang tua, pengguna narkoba suntik, kaya,miskin, homoseks,heteroseks..it could be anyone. Tapi bukan berarti kita harus menghindari atau mengucilkan mereka yang positif HIV. Setelah mendengarkan penjelasan konsultan bahwa berjabat tangan, makan di piring yang sama, minum di gelas yang sama, mandi di kolam bersama tidak menyebabkan kita terinfeksi,sudah semestinya kita menerima mereka apa adanya. Mereka butuh dukungan seperti yang Kris khawatirkan sebelumnya. Kris khawatir akan pengucilan dan diskriminasi jika benar Kris nantinya terinfeksi. Syukurnya, Tuhan masih melindungi Kris dari virus itu.

     
      Dan akhirnya, relawan nganter kris pulang tepat jam 12 siang. Kami menggunakan motor,relawan itu di depan kemudi. Di tengah perjalanan tiba2 relawan itu sibuk mengeluarkan hapenya, lalu dia sesekali nengok ke hapenya lalu ke jalan lalu ke hapenya lagi....kris tepok kepalanya lalu nyuruh dia buat menepi, kris bilang,'' aku mungkin terbebas dari virus yang 5 tahun lagi akan merenggut nyawaku,tapi aku ga mau mati konyol sekarang gara2 kamu sms-an sambil ngendarain motor!!!''


      Dan si relawan pun akhirnya sadar bahwa kebodohan fatal itu adalah ber sms ria sambil mengendarai kendaraan bermotor.


Sekian dan terima kasih udah baca.  

Rabu, 01 Februari 2012

Share the L.O.V.E


    
  Okay, Februari tiba, dan kata teman-teman ,ini bulan cinta. Well, let share love then, everyone.

      Kris mau share love juga…hmmm…gimana sharenya ya???  Bisa dengan apa aja koq. Puisi, lagu, coklat, de el el. Dan karena Kris ga bakat dalam merangkai kata indah menjadi sebuah puisi yang indah, tapi Kris berusaha dan inilah ungkapan cinta Kris untuk seseorang yang sudah menemani Kris sepanjang 4 tahun ini.





Thank you

Thank  you  for accepted and loving me
Thank you for visiting me everyday
Thank you for always listen to me
Thank you for always there for me when times so rough
Thank you for encourage me all the way
Thank you for the kiss you always give when you walk through that door
Thank you for the shoulder you lend me when I cry
Thank you for the love letter you`ve sent me every day
Thank you for the call that makes me feel   warm
Thank you for that lovely pink rat doll you won for me
Thank you for the game you always win for me
Thank you for keeping me sane when the world  go crazy
Thank you for loving my voice when I sing badly
Thank you for the dinner we have every night
Thank you for the embrace from behind
Thank you for every night we spend
And finally thank you for the love you keep sharing with me

I love you E

      Well, that’s it. Sebuah ungkapan yang mungkin sulit untuk Kris  katakan secara langsung, berharap dengan cara ini dia tahu dan mengerti. So,guys, share your love to everyone around you….fathers ,mothers ,brothers, sisters ,friends and loved ones.

      Thx for reading.  

Sabtu, 28 Januari 2012

Chapter 3 : the princes


       Moa memeriksa keadaan manusia di hadapannya, yang tadi terlihat syok lalu jatuh pingsan. Dia menyentuh leher pria itu. Terasa denyut nadi disana. Dia bak-baik saja. Moa lalu mengembangkan sayapnya, memeriksa apakah lukanya membuat gerakan sayapnya kaku, dan memang masih terasa kaku namun tidak terasa sakit. Moa lalu mengecilkan sayapnya, merapatkannya ke punggungnya, lalu duduk dihadapan pria itu, karma. Dia menunggui karma tersadar dari pingsannya.

      Tak berapa lama, mata karma perlahan terbuka. Pandangannya kabur namun perlahan kemudian menjadi jelas. Dia melihat wajah moa di hadapannya. Dia pun kembai terkejut lalu loncat ke belakang, menjauhi moa.
      ‘’SIAPA KAMU……!!!!’’ seru Karma, dia berusaha mencari sesuatu untuk dijadikan senjata. Dia meraih lampu baca lalu mengarahkannya pada moa. Karma terlihat ketakutan sekali.
      ‘’jangan takut, saya tidak akan menyakitimu,’’ jawab Moa tenang.
      ‘’JAWAB!! KAMU HANTU KAN?? AKU SEDANG BERMIMPI KAN?? MANA MUNGKIN BURUNG BISA MENJADI MANUSIA. HAHAHAHA…YA AKU PASTI SEDANG BERMIMPI!!’’ lagi Karma berteriak. Moa menggelengkan kepalanya. Karma melongo saja ketika Moa kembali mengembangkan sayapnya. Karma menjatuhkan diri dilututnya, ingin rasanya dia pingsan lagi namun tidak bisa. Dia kehabisan kata. Lalu Moa mendekati Karma, masih dalam keadaan telanjang. Dia meletakan tangannya di bahu Karma lalu dia pun berkata di hadapan karma.
      ‘’terima kasih, kamu telah menyelamatkan saya. Kamu tidak sedang bermimpi, ini nyata. Saya Moa, berhutang nyawa padamu,’’ Karma hanya angguk-angguk saja. Bibirnya bergetar karena masih merasa takut.
      ‘’kamu burung merpati itu,kan??’’ Tanya Karma agak tenang. Moa mengangguk. Karma menghela nafas dalam-dalam. Dia berusaha menenangkan diri dari syok yang tadi melandanya.
      ‘’dan siapa kamu sebenarnya?’’ Tanya Karma lagi.
      ‘’saya….’’ Moa berhenti berkata. Dia tidak bisa meneruskan ucapannya. Dia memalingkan wajahnya, diam. Karma baru sadar jika moa tidak memakai sehelai benang pun.
      ‘’lebih baik sekarang kamu pake baju dulu deh,’’ Karma lalu bangkit, menuju lemari dan mencarikan Moa sekedar pakaian untuk dipakainya. Dia meraih sebuah kaos putih dan celana boxer lalu menyerahkannya pada Moa.
       ‘’pakai ini!’’ kata karma. Moa segera memakai pakaian yang di berikan karma. Karma, berjalan ke arah jendela. Dia menatap langit. Dia berpikir bahwa moa pasti lah seorang malaikat. wow! Seru karma dalam hati.
      ‘’ngomong-ngomong, aku Karma…..jadi kamu Moa?’’ Tanya karma sambil masih menatap langit.
       ‘’ya,’’ jawab Moa yang tengah kerepotan memakai kaos yang diberikan Karma.
      ‘’hmmm, kamu berasal dari mana?’’
      ‘’Aventrum,’’ karma menoleh kearah Moa dengan wajah bingung.
      ‘’apa itu Aventrum?’’ tanyanya lagi.
      ‘’itu nama kerajaan kami,’’
      ‘’okey…..’’ kata Karma masih dengan tanda tanya di kepalanya, lalu dia mendekati Moa. Membantunya memakai kaos,sedangkan celananya Moa sendiri yang memakainya. Dia lalu lanjut bertanya,
      ‘’dimana itu Aventrum?’’ moa diam. Dia berpikir sejenak. Kemudian dia membuka tangannya dan berseru,’’BOX!!’’ tiba-tiba dari telapak tangannya keluar sebuah kotak berwarna biru. Lalu dia memeriksa bagian samping kotak itu, dia menemukan sebuah tombol dan lubang kecil disana. Dia menekan tombol itu, lalu dari dalam lubang kecil itu keluar sinar yang membesar dan dari pantulannya di dinding terlihat sebuah visual sebuah gugusan bintang. Kotak biru yang sekarang menjadi proyektor itu kemudian menampilkan penampakan matahari kita, planet merkurius, venus, lalu bumi kita dan seterusnya. Lalu proyektor menampilkan bumi, terlihat garis-garis tipis seperti atmosfir disana. Dari lapisan itu bukan terlihat udara melainkan bentuk bumi lain. Hamper mirip hanya berbeda permukaannya. Karma menggelengkan kepalanya  tidak mengerti apa maksud dari tampilan itu.
      ‘’ini adalah bumi, dan di tiap lapisannya ada kehidupan. Ini disebut dunia parallel. Kamu tinggal disini, dan kami tinggal disini,’’ jelas Moa sambil menunjukan bumi lapis ke tiga dari asal bumi tempat bumi kita berdiri. Karma menganggung walau pun sebenarnya dia tidak mengerti.
      ‘’bagaimana kamu bisa sampai kesini?’’
      ‘’kotak ini bernama Pandora. Di dalamnya tertanam batu Zar, hanya ada 8 di negeri kami dan tiap kerajaan memiliki satu. Para ahli teknologi kami meneliti batu ini bertahun-tahun lamanya,dan mereka menemukan medan elektro magnetik aneh di batu Zar. Lalu penelitian berlanjut hingga kami menemukan dunia parallel dari batu Zar ini, dan kami pun akhirnya menemukan cara untuk mempergunakan batu ini sebagai media transfer menuju dunia parallel. Dan menciptakan kotak ini,’’jelas Moa,sambil menatap kotak biru tersebut.
      ‘’lalu untuk apa kamu berada di sini?’’ Tanya Karma. Moa menekan kembali tombol di samping kotak itu, lubang itu pun mati,tak mengeluarkan cahaya. Moa memegang kotak itu, lalu kotak itu pun hilang dalam sekejap.
       ‘’saya melarikan diri,’’ jawab Moa, tertunduk lesu.
      ‘’melarikan diri, dari apa?’’
      ‘’terlalu panjang ceritanya, saya harus pergi….saya harus mencari teman-teman saya,’’ Moa bermaksud pergi kea rah jendela. Namun karma mencegahnya.
      ‘’jangan pergi,’’ ucap Karma bernada memohon. Lalu melanjutkan sambil memegang tangan Moa.
      ‘’aku…. membutuhkanmu….saat ini,’’ ucap Karma sambil menatap mata Moa.  Moa menatap pandangan Karma, dia merasakan dalamnya pandangan itu. Dia pun diam,mengangguk pelan.

***
      Keunikan bangsa alloy adalah, dia bisa berubah wujud dari wujud manusia, setengah manusia atau sepenuhnya menjadi binatang. Kemampuan control wujud itu tergantung pada kondisi dan kekuatan mereka. Moa yang tengah lemah berubah menjadi merpati, begitu dia merasa kuat dan sembuh dari lukanya, dia pun mampu bertransformasi menjadi manusia. Atas permintaan Karma, Moa menyembunyikan sayapnya. Berdua mereka menghabiskan waktu bersama, pergi ke restaurant favorit Karma, disana Andi bahkan tidak tahan untuk menanyakan siapa itu Moa. Karma hanya mengatakan kalau Moa adalah kawan dari jejaring sosial yang sedang berlibur di bali. Andi memperhatikan mereka terus sejak mereka datang sampai mereka selesai makan lalu pergi.
     
       Rencananya, Moa akan mencari kawan-kawannya para pangeran yang lari dari negeri Alloy. Namun dia tidak tahu dimana dia harus mulai. Kotak Pandora miliknya masih belum sepenuhnya pulih setelah rusak dari serangan regal waktu itu, mekanisme unik kotak Pandora adalah, meski pun kotak itu di hancurkan, dia hanya butuh waktu untuk memperbaikinya sendiri. Selain itu, kotak itu mampu merekam siapa saja yang pernah menggunakannya dan dimana penggunanya berada saat itu. tak ada yang bisa dilakukan Moa kecuali menunggu. Dan selama dia menunggu, dia hidup bersama Karma, penduduk bumi yang tanpa sengaja telah menolongnya dari kematian.
  
      Penguasa baru Aventrum, ratu Aurora. Dia telah memporak-porandakan kerajaan lain dan menawan raja-raja dari tujuh kerajaan yang ada. Dia menguasai hampir seluruh negeri Alloy,jika saja semua anak-anak raja itu tertangkap pula. Tak disangka sebelumnya, Aurora, perempuan dari jenis ikan ini ternyata menyimpan kekuatan besar. Datang ke Aventrum untuk memikat sang raja, lalu menikahinya dan sekarang memegang kekuasaan absolut atas Alloy. Perawakannya tinggi kurus, berkulit putih mulus dengan dada yang membusung, tertutup pakaian dari emas yang dia sukai. Di atas tengkoraknya terdapat dua tanduk kecil yang menandakan jika dia adalah naga, Aventrum adalah negeri penguasa udara. Makluk disana rata-rata dari golongan burung,bersayap dan mampu terbang. Jelas Aurora bukan dari Aventrum,tapi itu tidak dipedulikan sang raja. Pesona Aurora membuat raja jatuh hati. Dan sekarang, diatas singgasana Aventrum, Aurora memerintahkan untuk memburu semua pangeran yang telah berhasil kabur dari negeri alloy, dan puteranya sendiri Moa.

       Dihadapan Aurora, bersujud dua orang pria. Dia adalah Dip dan Regal. Dip, si anjing merah mulai berbicara,
      ‘’ratu Aurora yang agung, kami telah menemukan kotak Pandora dari kerajaan Mamentrum. Kita sudah bisa mengejar para pangeran yang telah lari ke bumi, kami menanti perintah ratu,’’ kata Dip sambil tetap menunduk. Aurora yang duduk di singgasana Aventrum terlihat sedikit senang. Bibir merahnya menyunggingkan senyum tipis. Dia berkata pelan.
      ‘’pergilah, dan bawa kembali mereka….hidup-hidup,’’
      ‘’baik ratu,’’ jawab mereka, hampir berbarengan. Lalu mereka berjalan mundur dan berbalik tanpa menatap wajah ratu Aurora sedikit pun. Kekuatan gelap Aurora membuat mereka tidak berani menatap wajah Aurora. Rasa takut yang hebat membuat Dip dan Regal rela melakukan apa pun agar mereka selamat, bahkan menyerang Moa yang akan kabur dengan menggunakan kotak Pandora ke bumi,padahal dia dan Moa adalah teman sepermainan sewaktu mereka kecil. Selain itu, Aurora menanamkan sesuatu di tubuh mereka. Sehingga mau tidak mau, Regal harus menuruti perintah Aurora.
***
      Dan akhirnya Dip dan Regal menangkap Selma, perempuan belut emas dari kerajaan Aquantrum. Mahluk air berkekuatan listrik. Dia pemegang kotak Pandora kerajaan Aquantrum dan dia satu-satunya anak dari raja Aquantrum yang memiliki izin untuk menggunakan kotak Pandora untuk pergi ke bumi. Skandal ini disembunyikan kerajaan Aquantrum dari kerajaan lain, karena perpindahan antar dunia parallel adalah dilarang. Selma punya alasan sendiri mengapa dia ingin berada di bumi.

      Menggunakan kotak Pandora tidak seperti menggunakan anak kunci lalu membuka pintu. Kotak Pandora itu seperti kunci listrik. Butuh waktu untuk bisa dipergunakan lagi. Karena kotak itu mengumpulkan kembali energi untuk membuka jalur dimensi parallel. Maka dari itu, dip dan regal memutuskan untuk tinggal di bumi sampai kotak Pandora milik mereka bisa dipergunakan kembali. Selain itu, masih ada pangeran lain yang harus diburu. Selma yang terluka terikat oleh benang Nebula. Sebuah benang berwarna hitam yang mampu menekan kekuatan mahluk dari negeri Alloy dan merubahnya menjadi wujud hewan. Dan Selma berubah menjadi belut berwarna emas.

***

      Malam beranjak pergi. Matahari mulai mengintip di sisi timur. Merayap, menyebarkan sinarnya menerpa pepohonan,menelusup menembus rindangnya hutan. Mengusap lembut sebuah wajah yang tertidur di bawah pohon pinus. Dia terbangun, memicingkan mata. Wajahnya terlihat lelah, namun tidak terlihat lemah. Dia berpakaian dari logam, lengan, dada,perut, bahu,semua dari logam. Tak jauh darinya,tergeletak sebuah kotak biru. Dia mengambil kotak itu, memegangnya sebentar lalu kotak itu pun hilang. Dia melihat sekelling. Tak ada apa pun disana selain pepohonan dan suara burung bercicit. Dia lalu melepas logam-logam di tubuhnya, tubuhnya sekarang hanya mengenakan cawet yang nampaknya terbuat dari kulit. Terlihat badannya sangat kekar, kaki yang kokoh, perut rata, dada yang bidang serta kulit yang putih. Dia lalu menutup matanya yang biru. Tiba-tiba, dahinya menyembul sebuat titik hitam yang semakin lama semakin membesar. Ttik itu membesar sampai ukuran kacang lalu berubah warna. Hitam ke biru. Seketika,sinar biru keluar dari titik itu di dahinya dan menyebar keseluruh tubuhnya. Di alam pikirannya, dia melihat wajah-wajah. Wajah manusia bumi, tapi dia sepertinya sedang mencari wajah yang lain. Kelebatan ribuan wajah bahkan jutaan wajah lewat dalam pikirannya hingga dia berhenti pada satu wajah, Moa. lalu dia membuka matanya dan berkata lirih,’’syukurlah,kau selamat,’’ lalu dia berjalan meninggalkan hutan itu. 



Bersambung.....



Jumat, 09 Desember 2011

Chapter 2 : Merman


   
      Dia bukan se ekor ikan, bukan pula manusia. Dia adalah bentuk perpaduan. Manusia ikan, mermaid, manusia duyung. Wujud dari pusar ke atasnya adalah sosok pria dengan bentuk badan sempurna, dada bidang, perut berbata-bata. Kulitnya coklat terang,wajahnya tampan. Rambutnya coklat pekat, ikal, basah. Dia terkapar di sisi pantai. Terbawa ombak yang menggiringnya dari samudera sana.
     
      Hari belum juga pagi, seorang nelayan baru kembali dari laut. Hanya dia yang menemukan sosok itu aneh itu. Dia ingin berteriak tapi dia urungkan. Dia melihat manusia ikan itu menggerakan ekornya. Dia tersadar. Si nelayan segera menghampiri manusia ikan itu. Dia perhatikan dari ujung ekor hingga ujung kepala. Dia merasa aneh pun kasihan. Si manusia ikan membuka matanya. Dia bangkit meski pandangannya masih nanar. Si nelayan segera menjauh. Manusia ikan itu memegangi kepalanya. Dia merasa sakit di bagian sana. Dia Nampak menahan rasa nyeri itu, terlihat dari mimik mukanya yang meringis. Tak lama kemudian dia merasa nyaman. Dia kibas-kibaskan bagian bawah tubuhnya. Dalam sekejap, bagian itu berubah menjadi sepasang kaki,jenjang,kokoh lengkap dengan kelaminnya. Dia berdiri, berjalan ke arah si nelayan. Nelayan itu hanya berdiri kaku, menatap pandangan manusia ikan itu. Manusia ikan itu lalu mengedipkan matanya, mengeluarkan sebuah gelombang tipis berwarna abu-abu mengenai nelayan itu, dan seketika itu pula, si nelayan berubah menjadi batu berwarna abu-abu. Manusia ikan itu meniup tubuh nelayan yang telah membatu itu, seperti layaknya debu, perlahan-lahan tubuh batu nelayan itu hilang menjadi serpihan debu tertiup angin. Hilang tanpa bekas.
***
Is it too soon to love you
Why do I believe it’s perfect
Could it be I’m scare to take a chance
Thinking we are moving fast
And I don’t know where we stand
I don’t know where we stand
       
      Intro lagu dari Faith Evans itu menggugah perasaan Selma. Dia tengah berada dalam posisi yang membingungkan, dia ragu, takut sekaligus penasaran. Apakah laki-laki itu ada perasaan padanya. Sedangkan dia pun masih bingung dengan perasaannya sendiri. Dia suka Regal, lelaki yang baru dia temui beberapa minggu lalu di kafe itu. Selma adalah pelanggan disana. Setiap weekend, dia selalu mengunjungi kafe itu untuk menyaksikan pertunjukan live band disana. Dan lagu itu pun berkumandang. Mengingatkannya kembali pada sosok gagah seorang pria yang mengaku bernama Regal. Berasal dari Puerto rico dan sedang  melakukan bisnis disini. Ah, cinta sebatas airport, begitulah keraguan Aisha setiap dia bertemu dengan laki-laki asing dari belahan bumi lain. Tapi rasa itu sangat kuat melekat di hatinya. Setiap kali mereka berjumpa, selalu ada yang di bicarakan. Suasana akan sangat hangat jika Regal ada disana. Dan hanya sampai disitu saja. Tidak ada ajakan untuk mengantar pulang atau sekedar basa-basi makan malam. Dan malam ini adalah kali ketiga mereka berjumpa.
       ‘’hey,Regal. How you doing today?’’ yang ditanya ngangguk-ngangguk senyum tanpa berkata. Dia menghampiri Aisha yang duduk di depan bar,menarik kursi lalu duduk dekat Selma. Bartender menghampiri di balik bar dan regal pun memesan segelas martini kesukaannya. Regal menawari Selma minum namun Selma menolak karena masih memiliki segelas penuh Gin Tonic di tangannya.
       ‘’Good. How about you?’’ kata Regal balik tanya.
      ‘’I’m good. Always. Tell me something….what is your favorite song?”
      ‘’hmmm, I don’t know. I just love this place. They playing great song,’’
      ‘’but you must have one that you like most,’’
      ‘’yeah, I like the one that man sang last week. I don’t know the title, he may sing it tonight and I’ll tell you if that one comes,’’
      ‘’I’m curious…..’’ kata Selma dengan senyum sedikit nakal. Jelas sekali Selma sangat tertarik pada pria asing ini. Dia tampak menghindari kontak mata dengan Regal. Pandangannya terus tertuju ke arah panggung dimana teman-temannya tengah menghibur pengunjung kafe.
      ‘’what about you? What yours?’’ Tanya Regal. Selma tertegun sejenak. Dia gugup, setiap pertanyaan Regal terdengar ajakan baginya. Ajakan untuk bercinta, bercumbu. Tanpa disadari Aisha tersenyum sendiri.
      ‘’Selma…??’’ kata Segal lagi. Selma tersadar, dia terlihat tambah gugup. pria ini tidak punya sense kali ya. Aku ingin kamu. Kamu laguku, kamu nyanyian malamku. Kamu….kamu…..
      ‘’I like most of them song,’’ jawab Selma sekenanya.
      ‘’ok…’’timpal regal sambil meneguk martininya.
    
       Jam masih menunjukan pukul 9.23 malam. Masih pagi untuk melanjutkan pesta malam minggu. Tapi Selma sudah malas. Dia sudah lelah mengincar lelaki itu, tidak punya respon sama sekali. Padahal dia sudah terhipnotis oleh mata hijaunya, rambut ikalnya, kulit coklatnya, bibir merahnya,dirinya. Gelas ketiga sudah membuat Selma oleng,sedikit mabuk dan lebih banyak bicara lagi. Dia tidak lagi gugup seperti gelas pertama. Regal pun demikian. Namun akal sehat aisha masih jalan. Perbincangan ini tidak akan berlanjut kemana-mana. Dia pun mengakhiri dan pamit pulang Regal hanya mengangguk tanpa member respon apa pun. Sialan, sudah cukup aku menyukai kamu. Tidak  ada tanggapan sama sekali. Hufh. Gerutu Selma sambil berlalu keluar kafe.
     
       Dia berdiri di pinggir jalan,menanti taksi yang lewat. Satu dua taksi lewat tapi nampaknya malam minggu akan sulit untuk mendapatkan taksi. Hampir semua wisatawan menggunakan jasa taksi untuk berpergian,yang lain menggunakan sepeda motor sewaan dan aisha harus bersaing dengan mereka. Aisha memutuskan untuk berjalan sambil menunggu taksi yang kosong, jalanan macet jadi Selma pasrah saja. Tak terasa dia sampai juga ke pantai.
     
        Rasa mabuk yang membawanya terus melangkah di pesisir pantai, menjauhi kerlip cahaya hingar bingar pantai . dia menemui sebuah aliran delta kecil. Menghentikan langkahnya dan menyadarkannya, bahwa dia telah jauh melangkah. Sial. Gerutunya sambil berbalik ke arah dia datang. Gelap disana. Selma menghela nafasnya lalu berjalan menuju cahaya di ujung sana. Dia masih bisa melihat lampu-lampu jala raya meski dia tahu itu jauh sekali. Sunyi. Dia tidak menyadari kabut tipis menyelimuti kakinya. Dia hanya terus berjalan karena rasa mabuk masih keras menghantam kepalanya. Lama kelamaan kabut itu meninggi, aisha baru sadar ketika pandangannya tertutupi oleh kabut yang entah datang dari mana. Aneh, sejak kapan ada kabut di pantai seperti ini?. Selma bergumam dalam hatinya. Sekejap kesadarannya pulih, atau dia sengaja mengkonsentrasikan pikirannya,sehingga pengaruh alkohol yang tadi dia minum cepat berkurang. Sunyi itu demikian mencekam. Kabut tebal semakin memekatkan pandangan. Selma benar-benar dibutakan. Dia tidak tahu arah mana yang harus dia ambil. Semua gelap,berkabut.
      
       Selma seharusnya merasa takut, karena ini adalah hal diluar kebiasaan. Kabut di pantai, pertanda buruk. Ada yang aneh. Terlebih terdengar suara-suara seperti angin mendesir,namun kabut tidak bergeming. Selma semakin waspada. Angin semakin terdengar keras, tiba-tiba….dari arah belakang Selma terdengar suara anjing menggeram….grrr!….grrrr! Selma segera berbalik arah. Tidak bisa ditunda lagi! Kata Selma, dia pun mengangkat tangannya lalu berteriak,’’ASTRO!!!’’ dan seketika angin keras menghempas dari tangan Selma, mengeluarkan cahaya kerlip biru berkekuatan listrik. Kabut pun terhempas dan benar saja, dihadapannya berdiri se ekor anjing besar hitam bermata merah, ke empat kakinya tidak tampak karena diselimuti kabut,lebih pekat lagi. Selma menghempaskan tangannya ke pasir,lalu aliran listrik mengalir ke lima arah menuju anjing hitam itu. Kabut dari kaki anjing itu kemudian menyelimuti tubuh si anjing dengan cepatnya, terlepas dari pasir dan melayang. Serangan listrik Selma tidak berhasil, kabut itu kemudian meninggi,membentuk tubuh manusia. Mulai dari kakinya, sampai ke kepala. Sekarang berdiri dihadapan aisha seorang laki-laki tinggi besar, berambut hitam, badannya berbulu namun tidak selebat anjing, wajahnya tirus dengan rahang kokoh dan kulit coklat. Sekilas wajahnya sangat tampan namun warna matanya mengerikan. Merah membara,seakan kematian berada dihadapannya. Dialah Dip, pengawal setia raja Mamentrum dunia Alloy. Alloy adalah dunia parallel selain bumi. Di dunia itu, mahluk yang hidup disana adalah mahluk campuran manusia dengan binatang. Namun wujud aslinya adalah manusia,dan hanya menyisakan sedikit wujud binatang dalam tubuhnya. Dalam hal ini, Dip menyisakan mata merahnya.
      ‘’ah, kita bertemu lagi,’’ ujar Selma .
      ‘’aku kira kau manusia, tapi aroma tubuhmu terlalu tajam untuk menjadi manusia..heh,’’ suara Dip berat dan serak,menambah kengerian dalam dirinya.
     ‘’hahhaha….kau memang anjing. Apa yang dilakukan anjing adalah mengendus. Tapi sekarang kau tak akan pernah mengendus lagi,akan ku bunuh kau disini,’’ kata Selma mantap.
      ‘’jangan terlalu yakin, aku kemari untuk membunuhmu Selma,’’ jawab Dip. Selma geram. Dia mengibaskan rambutnya, percikan emas keluar dari setiap helai rambutnya,menyelimuti tubuhnya dan melapisi tubuhnya dan sekarang Selma telah berubah menjadi wanita berambut emas dan kulit sisik emas pula,
      ‘’dengan kulitku ini,kau bahkan tak mampu untuk merobeknya,’’
      ‘’kita lihat nanti,’’ lali dip melancarkan serangan. Tangan kanannya tumbuh cakar,melesat cepat menuju perut Selma, Selma menangkisnya,kembali dip menyerang dengan cakar kirinya,Selma lebih sigap. Dia menangkap cakar kiri itu,memegang dengan kedua tangannya,lalu menarik tangan Dip dan menghempaskannya ke pasir. Dip terjatuh,namun segera bangun. Dip meloncat tinggi, Selma melihat ke atas namun Dip menghilang. Telinga Selma memang istimewa,dengan bentuk yang lebih runcing,dia peka dengan suara. Dia pun mengetahui dimana arah dip menyerang….dibelakang. benar saja, dip tiba-tiba muncul di belakang dan menyerang dengan cakarnya, dan Selma pun menyambut serangan itu. Dia menangkap kembali cakar Dip namun sekarang dia tidak lagi menghempaskan tubuh Dip. Dia menendang perut Dip hingga dip terjatuh tertelungkup. Lalu Selma melipat tangan Dip ke belakang,mengunci gerakan Dip. Dip tidak bisa berkutik.
      ‘’bagaimana Dip, apa kamu siap mati?’’ kata Selma,di dekat telinga Dip.
      ‘’jangan harap,’’ dip berteriak karena tangannya ditarik lebih kuat ke belakang.
      ‘’kita sudahi saja sekarang,’’kata Selma. Lalu mata Selma berubah biru dan Nampak aliran listrik mulai menyelimuti tubuhnya. Sebelum aliran listrik itu menyentuh Dip, suara debur ombak terdengar dari belakang,menghantam Selma dan dia pun terhempas. Dip yang tadi terkunci pun akhirnya bebas dari kematian. Selma terlihat terluka dalam, bibir emasnya terlihat mengeluarkan darah.  Dengan sedikit lemah, dia bangkit. Dia melihat sosok yang tidak asing baginya. Dialah Regal. Pria yang selama ini dikenalnya berasal dari Puerto rico.
      ‘’terkejut???’’ ucap regal dengan nada bertanya. Dia berdiri dekat dip,mengulurkan tangannya pada Dip dan Dip pun bangkit dengan bantuan regal.
      ‘’siapa kau sebenarnya?’’ Tanya Selma setengah terhuyung dari posisinya berdiri.
      ‘’aku Regal, pengawal raja Mamentrum,’’ jawab Regal.
      ‘’tak kusangka kita akan bertemu dengan cara seperti ini,’’ kata Selma menimpali.
      ‘’kau memang wanita tangguh, tak kusangka aku harus berlaku kasar padamu. Kamu terlalu cantik untuk itu,’’ ucap Regal lagi.
      ‘’aku masih mampu untuk membunuh kalian berdua,’’ kata Selma lagi.
      ‘’hahahaha, dengan lukamu itu.jangan berharap banyak,’’ Regal pun lalu beraksi. Dia menarik air laut di belakangnya dengan kedua tangannya. Air itu berkumpul sebesar bola basket di kedua tangan regal. Lalu regal menyatukan kedua tangannya dan menembakannya ke arah Selma. Selma menahan serangan itu dengan kedua telapak tangannya. Matanya kembali mengeluarkan cahaya biru, aliran listrik cepat menuju tangannya,mengenai air yang di hempaskan Regal. Listrik memenuhi air itu, hampir mengenai Regal namun cepat-cepat regal melepas air laut di tangannya sehingga aliran listrik tidak sempat menyentuh tangannya. Selma tidak menyadari, Dip sudah berada di belakangnya, menghantam tengkuk Selma dengan kerasnya. Selma pun roboh tak berdaya dan hilang kesadaran.
 ***
      
      Ini adalah dunia parallel selain bumi, bernama Alloy. Berada sejajar dengan dengan bumi namun terpisah oleh dimensi. Mahluk bumi mungkn tidak punya kemampuan untuk menembus dunia parallel, namun mahluk dari dunia Alloy punya teknologi untuk menembus dimensi parallel itu,meski pun pada awalnya ada larangan untuk itu, namun kenyataan membuat bebrapa mahluk dari dunia Alloy terpaksa hijrah ke bumi.
     
       Negeri Alloy terbagi menjadi 8 kerajaan besar, dan masing-masing kerajaan saling bekerja sama untuk menjaga kedamaian dunia. Tidak ada peperangan selama berabad-abad, karena keseimbangan para raja yang saling menghormati kadaulatan masing-masing kerajaan. Hingga pada saatnya terjadi chaos disana.
     
      Di beritakan bahwa salah satu kerajaan Alloy, Aventrum, memiliki senjata pemusnah. Hal itu diketahui oleh raja-raja lain. Para raja mempertanyakan kepada raja Aventrum, namun raja Aventrum tidak pernah mengakui hal itu. Terjadi ketegangan diantara para raja, hingga tiap kerajaan semakin waspada akan terjadinya perang. Dan, tragedy pun terjadi. Raja Aventrum ditemukan tewas terbunuh dengan luka aneh di sekujur tubuhnya. Kepemimpinan dialihkan pada ratu untuk menggantikan raja Aventrum yang telah meninggal. Dan perintah pertama dari sang ratu adalah membunuh raja-raja dari negeri lain.
     
      Perang tidak bisa dihindarkan, kekacauan di negeri Alloy membuat keseimbangan negeri itu hancur. Aventrum menjadi negeri yang kuat. Semua raja negeri Alloy ditangkap. Sang ratu belum puas, dia memerintahkan untuk membunuh setiap menteri serta panglima yang tidak mau tunduk padanya, bahkan pada puteranya sendiri Moa. Sang pangeran pun melarikan diri bersama beberapa kawannya. Moa mencuri kotak biru peninggalan ayahnya sesaat sebelum melarikan diri. Kotak itu adalah kunci dari pintu parallel. Tiap kerajaan punya masing-masing dan hanya warga dari kerajaan masing-masing yang bisa menggunakan kotak itu. Dan dalam keadaan terdesak, dia membuka kotak itu dan masuk ke puntu parallel bersama kawan-kawannya, sesaat sebelum sebuah serangan  menghantam tubuhnya dan mengacaukan arah tujuan pintu parallel itu. Moa dan kawan-kawannya terpisah dan masing-masing jatuh di tempat berbeda,di bumi….

Bersambung…..

Kamis, 24 November 2011

ANI-MEN

      Hai, kris balik lagi negh dengan sebuah persembahan. Ini cerbung kris yang pertama. Mohon responnya,biar semangat nerusinnya,hahaha. Ini dia ANI-MEN untuk kalian yang kris sayangi.  
Chapter 1 : Hurtful dove
      Dia berjalan gontai di hangatnya pantai kuta. Sesekali, ombak menghampiri lelaki itu. Berusaha menyentuh kakinya yang telanjang. Tapi karma tidak peduli apakah ombak itu mengenainya atau hanya mengecup tumitnya saja. Rasanya sudah hilang. Hilang bersama kenangan manis yang tersapu ombak. Dia hanya mengenang saja, karena hanya itu yang tersisa. Dia pergi bersama lelaki lain.
      Matahari hampir tenggelam, dan dia masih terduduk di hadapan sang surya yang tengah membenamkan diri di luasnya samudera hindia. Cantik sekali. Para wisatawan yang entah datang dari mana sibuk mengabadikan momen indah itu. Ada yang berfoto, ada yang mengambil rekaman video atau sekedar menulisnya dalam catatan kecil.  Karma sendiri yang tidak menghiraukan keindahan itu. Sudut matanya membasah, dia berusaha menahannya, namun gejolak di dalam dirinya lebih kuat. Semakin banyak air mata keluar dan dia pun akhirnya menyembunyikan wajahnya yang putih pucat di balik kedua lengannya, menelungkup dan menangis sepuasnya.
      Aku tidak menyangka sama sekali, kamu datang mengincar hatiku lalu lari. Meninggalkanku tanpa penjelasan, kenapa. Kamu bahkan sengaja menunjukannya padaku. Lari dengannya dan aku tertinggal disini dengan hati yang luka.  Aku sayang kamu, tapi kenapa???
      Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan sekarang. Aku ingin kamu kembali. Katakan apa yang kamu mau. Aku akan lakukan apa pun agar kamu kembali. Kamu harus tahu itu. Aku masih dan akan selalu cinta kamu.
      Karma terisak dan suasana sudah gelap sekarang. Dia pun memutuskan untuk pergi dari kenangan manis itu. Kenangan dimana pertama kalinya dia menyentuh jari sang kekasih, setahun yang lalu. Ikrar cinta yang disaksikan deru ombak dan megahnya matahari. Semua sudah berakhir. Tak ada lagi cinta, tak ada lagi kenangan manis,yang ada tinggal Karma sendiri dengan luka menganga di hatinya. Dia berjalan ke arah timur, menuju pelataran parkir. Tanpa disadarinya, sesuatu yang cepat menabrak dahinya dari arah atas. Kontan Karma tidak mampu menghindarinya. Dia terjengkal ke belakang, jatuh terlentang. Beberapa  detik kemudian dia baru mampu menguasai dirinya. Dia mencari apa gerangan yang telah menubruk dahinya sekeras itu. Dia perhatikan sekeliling, tidak ada orang yang bisa dijadikan tersangka. Dia memperhatikan sekitarnya lebih detil. Tak jauh dari tempatnya terjengkal, dia meihat sosok putih bergerak lemah. Se ekor merpati terlihat berusaha mengepakan sayapnya,namun gagal. Karma menghampiri merpati putih itu. Dia perhatikan sejenak untuk memastikan jika itu memang se ekor merpati. Dan ya, jelas sekali itu adalah merpati yang sayapnya terluka. Terlihat dari darah yang mewarnai sayap kiri sang merpati. Karma berpikir sejenak lalu memutuskan untuk membawa merpati itu pulang. Dia tidak tahu apa yang akan dia lakukan tapi dia hanya melihat merpati itu masih hidup dan perlu perawatan. Merpati itu bergerak-gerak lemah lalu diam setelah Karma memeluknya dengan hati-hati.
      Karma memacu mobilnya dengan hati-hati. Sesekali dia menoleh ke arah merpati yang dia letakan di kursi di sampingnya. Dia melihat merpati itu masih bernafas. Karma pun lega. 30 menit kemudian, karma sudah tiba di apartemennya. Apartemennya berada di lantai tiga. Setibanya disana, segera dia menyiapkan kotak p3k. dia menuangkan alkohol 70% pada kapas lalu membersihkan luka-luka serta darah di bulu dan tubuh merpati itu. Si merpati menggelinjanng dan seakan nampak mengerang kesakitan, tapi Karma terus melakukannya. Setelah bersih, dia memberikan cairan iodine di atas lukanya lalu membalutnya dengan perban.  Dengan telaten dan hati-hati dia membalut luka merpati itu. Setelah selesai, Karma meletakan merpati itu di atas bantal yang biasa di gunakan kekasihnya. Tak ada gunanya juga menyimpan bantal itu. Dia tak akan kembali  . begitu pikir karma.  Dia pun meletakan bantalnya di sisi tempat tidur tempat biasanya sang kekasih berbaring. Si merpati terlihat tenang sekarang. Matanya menutup dan nafasnya teratur. Karma memperhatikan merpati itu sampai dia pun tertidur. Karma dan merpati itu berbagi ranjang sekarang, karma seakan lupa pada perihnya luka yang dia miliki, melihat merpati itu tertidur dengan tenang.
      Jam 11 siang, waktu yang telat untuk berangkat kerja, karma pikir. Dia masih menatap merpati yang terkulai lemas di atas bantal di sampingnya. Merpati itu terlihat menggerakan tubuhnya, sayapnya. Dia berusaha mengembangkan sayapnya namun gagal. Karma menjulurkan tangan kirinya, mengembangkan jemarinya lalu mengelus-elus kepala merpati itu. Dan merpati itu kembali tenang.
      ‘’Kamu masih sakit, jangan banyak gerak dulu yah. Kamu pasti haus, sebentar aku ambilkan air ya,’’
       Lalu karma bangkit,keluar kamarnya. Tak lama dia kembali dengan semangkok air di tangannya. Dia tidak mengerti bagaimana menyuapi se ekor burung, lalu dia ber-inisiatif untuk meneteskan air itu ke mulut merpati itu. Satu dua tetes berhasil masuk ke mulut merpati itu. Dia begitu menikmati tiap tetes yang dijatuhkan karma ke mulutnya. Merpati itu kemudian bergerak agak kuat. Air yang diberikan Karma membuatnya merasa segar. Karma tersenyum melihatnya.
       ‘’Hey, kamu sudah segar sekarang. Tapi, jangan banyak gerak dulu. Lukamu masih belum sembuh.  Kau makan ya,’’
Karma menyodorkan remah-remah biskuit coklat diatas telapak tangannya. Merpati itu pun memakan remahan biskuit itu. Hampir setengah dari remahan itu masuk ke perut merpati itu. Dan dia pun berhenti. Dia merasa kenyang mungkin. Lalu karma kembali meneteskan air ke mulut merpati itu. Lagi dan lagi.
       ‘’Mudah juga merawat burung. Kamu sudah kenyang ya. Sekarang istirahat sampai lukamu sembuh,’’
Ujar Karma seraya menarik kain menutupi tubuh merpati itu. Merpati itu pun diam saja. Dia napak bernafas dengan teratur, berusaha melelapkan diri.
       Tuuuut! Tuuuuut! (suara telepon diangkat)
       ‘’Jenny’s skincare,my I help you,’’ sura perempuan terdengar di seberang sana.
       ‘’hey, Metha, ini aku Karma. Sori aku ga bisa masuk hari ini,’’
       “kenapa lu?’’
       ‘’sakit, aku baru bangun nih,’’
       ‘’ok deh, tapi jangan lupa surat keterangan dokternya. Nanti kena es pe lho. Udah tiga kali kamu mangkir gawe tanpa alasan.,’’
      ‘’iya iya, cerewet,’’
      ‘’eh, kamu baik-baik aja kan?’’
      ‘’ya, aku baik. Kenapa?’’
      ‘’jangan pura-pura deh, aku tau kamu baru putus ama si..siapa itu…sudahlah, bagus kalo kamu baik-baik aja. Ada telpon masuk. I’ll hung you up’’
      Tuuuuuuuuuuuut!!!!!
      Suara itu menutup perbincangan Karma dengan rekan kerjanya. Untuk sementara karma tertegun, dia ingat kembali kejadian itu. Kekasih tercinta, lari dengan laki-laki lain. Tanpa alasan, tanpa pemberitahuan, hanya di putus sepihak. Tapi nampaknya dia tidak peduli lagi. Dia kembali ke kamarnya untuk melihat merpati itu. Di atas bantal sana merpati itu Nampak tertidur.
***
       Hari ini Karma berencana untuk membiasakan diri melakukan rutinitas,sendiri. Sulit memang, ketika kamu terbiasa melakukan rutinitas itu berdua bersama si dia. Bayangkan saja, kamu biasa berada depan meja makan dengan piring kosong, lalu dia menuangkan sup kacang merah panas nan lezat kesukaanmu. Sekarang kamu tidak punya petunjuk apa itu kacang merah. Lalu kamu sibuk mencari dimana letak sepatumu tersimpan karena dia yang rapi menyimpannya di tempatnya. Kamu belum mengambil laundry pakaianmu, dan dimana tempat laundry itu??? Dan lain sebagainya. No, kamu tidak akan terbiasa melakukan ini sendirian. SIALAN. Gumam karma seketika. Dia terduduk di depan sofa, yang sialnya masih terbiasa duduk disini kiri,karena disisi kanan selalu dia yang menempati. Dia berpikir sejenak, lalu bangkit dan meraih kunci mobil serta dompetnya.
       Dia mengendarai mobilnya,berkeliling kota mencari toko makanan burung. Setelah mendapatkannya, hari sudah siang. Dia lalu pergi menuju restaurant tempat favoritnya, CafĂ© Steak. Jam menunjukan pukul 11.36 dan kafe itu belum penuh di pengunjung.  Karma masuk kesana lalu duduk di sudut kafe. Seorang karyawan menghampiri dengan membawa buku menu.
       ‘’selamat siang,kak. Tumben sendirian, pacarnya mana?’’ karma baru sadar kalau dia datang sendiri. Dia tersenyum lalu menjawab sekenanya.
       ‘’dia kerja,’’ pelayan tu hanya bereaksi sedikit. Lalu dia menyerahkan buku menu sambil berkata,
       ‘’ Kita punya menu spasial hari ini, steak tuna--’’ Belum selesai pelayan itu menyebutkan menu spesialnya, karma sudah menyela.
       ‘’aku minta yang biasa aja,’’
        ‘’ooh,ok. Sirloin steak with brown sauce welldone dan watermelon juice,’’ karma mengangguk.  Si pelayan beranjak pergi tapi karma memanggilnya kembali.
        ‘’Andi!!!’’
       ‘’ya, ada apa kak?’’
       ‘’bisa kamu bawakan saya rokok mild serta korek apinya?’’
       ‘’kakak merokok lagi?’’
       ‘’lagi pengen aja, ‘’
      ‘’ok’’ kata pelayan bernama Andi dengan mimic heran. Andi menyerahkan orderan ke bar lalu kembali ke meja karma membawakan sebungkus rokok putih serta korek apinya. Lalu dia duduk si samping  karma.
      ‘’ada masalah ya kak?’’
      ‘’ga ada, emang kenapa?’’
      ‘’2 taun lho kakak berenti merokok. Koq sekarang merokok lagi. Pasti ada sesuatu ya kak,’’
      ‘’ah, kamu ini sok tau aja. Ga ada apa dek,’’
      ‘’ya, kalo kakak ada masalah,kakak boleh sharing ma Andi. Cerita ajah, siapa tau masalahnya bisa selesai,’’ Andi berkata seperti itu sambil meninggalkan karma. Dan 15 menit kemudian pesanan tiba. Karma malas-malas menikmati steak itu, padahal biasanya dia bahkan tidak akan berbagi dengan siapa pun kalau soal steak. Andi memperhatikan dari jauh dan dia pun mengerti, ada masalah dalam pikiran karma.
       Karma kembali ke apartemennya. Hal pertama yang dia lakukan adalah melihat merpati itu di kamarnya. Dia baru merasa lega setelah melihat merpati itu ada disana, terbangun namun lemas. Segera karma menyuapi merpati itu dengan makanan burung yang baru di belinya. Aneh, merpati itu enggal memakan makanan burung itu.
      ‘’kenapa,kamu ga suka makanan ini? Hmmm, kamu mau biskuit lagi?’’ kata Karma sambil menatap kepala merpati itu. Merpati itu diam saja. Karma pergi ke dapur, mengambil biskuit coklat yang dia berikan pada merpati itu kemarin. Dia hancurkan biskuit itu lalu menaruhnya kembali di telapak tangannya dan siap menyuapi merpati itu. Dan,memang benar saja. Merpati itu sangat suka pada biskuit itu ketimbang makanan burung yang di beli Karma. Setelah biskuit itu habis, lalu kembali Karma memberinya tetes –tetes air di atas paruhnya dan megelus-elus kepala merpati itu.  
      Merpati itu menyita perhatian Karma untuk tiga hari ini. Setiap jam istirahat dia menyempatkan diri menengok merpati itu di apartemennya, menyuapinya makanan lalu dia pergi makan siang. Dan sepulang kerja pun dia tidak pergi kemana-mana. Dia di rumah, menonton tivi ditemani merpati yang kiranya lukanya sudah kering dan hampir sembuh. Tak ada kesedihan Nampak di wajah Karma. Dia kembali. Luka di hatinya telah sembuh.
***
      Hujan besar. Bahkan disempurnakan dengan mati lampu. Karma sudah terlelap. Diantara kegelapan itu, dari tubuh merpati itu terpancar setitik cahaya. Lama kelamaan, cahaya itu membesar dan membesar hingga seperti menelan tubuh merpati itu, atau merpati itu berubah menjadi cahaya?. Cahaya itu menggelinding jatuh dari ranjang. Karma terbangun, dia tak kuasa menatap silaunya cahaya di hadapannya. Dia terbangun sambil menyembunyikan matanya. Perlahan dia melihat bayangan di balik cahaya yang sekarang sudah setinggi 2 meter. Cahaya itu perlahan meredup, menyusut lalu membentuk suatu imej tubuh, tubuh seorang pria yang sekarang semakin jelas. Cahaya itu sudah hilang berganti dengan sesosok pria, tegap, berkulit putih, berwajah tampan bak malaikat dengan mata birunya serta rambutnya yang pendek ke emasan. Dan, pria itu mempunyai kejutan lain. Dia memiliki sayap besar di punggungnya, putih dan kokoh,mengembang selebar dua meter. Karma hanya bisa menganga menyaksikan ini semua, lalu dia pun jatuh pingsan.

Bersambung…….